Kepemimpinan Air dan Api
September 2019 lalu, melalui pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, telah terpilih pasangan Jokowi dan Ahok atau Basuki. Melihat fenomena ini sungguh menarik terutama dalam hal figure kepemiminan yg menjadi pilihan rakyat.
Sebagian orang menganggap figure kepemimpinan yg karismatik itu adalah yg terlihat gagah, tegap, komunikasinya santun, terkontrol, smart dan lain-lain. Namun dalam pemilihan Gubernur ini sosok yg berbeda yang muncul dan terpilih, yaitu sosok yg terkesan rendah hati, turun lapangan, secara fisik juga tidak terkesan tegap nan gagah.
Melalui pengamatan pribadi, salah satu nilai tambah yang sangat penting bagi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ini adalah pengalamannya dan kepemimpinannya dalam melakukan gebrakan perubahan di kota lain, yaitu Solo. Bahkan warga Solo-pun rela apabila pemimpinnya dipindahkan ke Jakarta untuk melakukan perubahan di Ibu kota.
Bisa dikatakan bahwa pasangan terpilih ini memiliki reputasi dan kredibilitas yang dipercaya oleh kalayak ramai, oleh masyarakat yang dipimpinnya serta masyarakat kota lain yang tergerak melihat kiprahnya sebagai pemimpin dikota asalnya.
Kredibilitas merupakan hal yang vital didalam kepemimpinan. Dan kredibilitas tidak dibangun dalam waktu semalam, melainkan melalui sebuah proses yang relatif panjang. Sehingga kredibilitas ini membentuk reputasi seseorang yang akan dibawanya selama perjalanan karir seseorang. Ada yang mengambarkan bahwa membangun reputasi itu seperti sebuah pohon besar yang membutuhkan waktu bertahun-tahun utk menjadi sebesar itu, dan hanya dibutuhkan beberapa menit saja untuk merobohkannya.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang pemimpin yg memiliki kredibilitas, ada 2 (dua) semangat yang dapat kita pelajari melalui perumpamaan angin dan api, yang dapat disebut sebagai kepemimpinan angin dan api. Ide dan dasar dari tulisan tentang angin dan api ini didapatkan dari sebuah kotbah seorang rohaniwan yang menginspirasi, serta kombinasi dari beberapa buku bacaan dan pengalaman. Semoga hal ini dapat memperlengkapi kita dalam berkiprah dalam dunia kepemimpinan utk membangun negeri ini pada bidang dan lingkup kita masing-masing
Kepemimpinan Angin
Adalah menarik utk belajar dari angin ini ketika dikaitkan dengan kepemimpinan, ternyata angin memiliki ciri2 yang menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam dunia kepemimpinan
Keberadaan angin tidak dapat dilihat atau invisible, hanya dapat dirasakan dan tidak bisa diremehkan dampaknya. Ketika udara menjadi panas, seringkali manusia mengharapkan adanya angin sepoi-sepoi. Disisi lain, ketika angin kencang atau badai melanda, maka kekuatannya pun luar biasa tak terbendung. Inilah ciri pertama dari kepemimpinan angina, yaitu pelayanan, pekerjaan serta karya seorang pemimpin tidak harus ditunjuk-tunjukkan atau disombongkan agar terlihat, akan tetapi apa yang dikerjakannya berdampak nyata pada orang2 yang dipimpinnya.
Justru ketika seorang pemimpin terjebak pada pameran atas apa yang dikerjakan dan dicapainya, disitu menunjukkan dampak yang dikerjakannya tidak terasa oleh sekelilingnya, oleh sebab itu ada perlunya untuk di-claim, dan ditunjukkan kepada orang2 yang dipimpinnya.
Ciri kedua dari angin, yaitu kekuatannya yang tidak dapat ditolak dan ditahan. Adakah yang bisa menolak adanya angina? Atau menghalau angin dari ada menjadi tidak ada? Atau mungkinkah kita menahan hembusan angin yang kuat itu?
Angin kencang dapat membuat rumah roboh, melayangkan atap rumah dan sebagainya. Bahkan sebuah papan reklame yang besar dan tinggi membutuhkan perhitungan tertentu utk dapat menahan angin agar tidak mudah roboh ketika diterpa angina. Begitu juga para pengembang bangunan hotel dan apartment bertingkat tinggi, membutuhkan keahlian tersendiri untuk dapat menghitung kekuatan bangunan serta memberikan solusi agar gedung apartment dan hotel tinggi itu dapat berdiri tegak dan kokoh menghadapi angina kencang.
Begitulah ciri kedua dari kepemimpinan angin, bahwa keberadaan seorang pemimpin beserta visi dan inovasinya serta gerakan perubahan yang dikerjakannya, tidak-lah dapat ditolak dan ditahan. Ketika disatu organisasi ada pemimpin angin, maka disana ada panggilan jiwa yang tak terbendung utk melakukan gerakan2 positif dan konstuktif yang berdampak bagi organisasi tersebut.
Pemimpin angin merupakan pemimpin yang visioner dan dapat melihat jauh kedepan sebelum yang lain melihatnya, sehingga semangat dan optimism-nya kepada masa depan membuat sebuah organisasi maju kedepan, tidak berjalan ditempat, oleh sebab orientasinya yang terus maju.
Pernahkah Anda melihat langit begitu biru dan terang, serta cerah udaranya, seolah polusi perkotaan telah berpindah? Ya, salah satunya terjadi ketika selesai hujan deras disertai dengan angin kencang. Udara kotor dan polusi sesaat menjadi bersih dan langit biru dapat terlihat dengan jelas. Itulah angin. Angin kencang yang berhembus dengan kuat mengusir pergi udara-udara kotor, begitulah ciri ketiga dari kepemimpinan angin. Keberadaannya membawa dampak baik bagi sekitarnya, dan membawa pergi pengikut2 yang negatif.
Saya jadi teringat apa yang dikatakan oleh Pak Dahlan Iskan disebuah acara bahwa Indonesia membutuhkan strong leadership (kepemimpinan yang kuat), yang mengetahui arah kemana kapal akan pergi, dan dapat mendeteksi ranjau-ranjau yang harus dihadapi didepannya, kemudian berani untuk menghadapi dan mengatasi ranjau-ranjau tersebut sehingga Negara ini dapat melangkah dengan pasti sesuai dengan ideology dan visinya.
Kapankah di Negara ini hadir seorang pemimpin yang ketika hadir, kekuatannya tak dapat ditahan dan keberadaannya sanggup mengusir para koruptor2 yang sudah sedemikian mengakar ini? Mari bersama2 berdoa untuk bangsa Indonesia.
Hal yang menarik ada pada ciri keempat, yaitu angin itu tidak dapat ditentukan arahnya. Adakah diantara kita yang memiliki remote control untuk mengarahkan angin? Apabila ada, mereka yang profesinya banyak berada di udara dan dilaut sungguh membutuhkan itu.
Apakah disini berarti bahwa pemimpin angin itu tidak dapat ditentukan arahnya, atau diartikan tidak konsisten atau mudah bimbang begitu? Seorang pemimpin yang bijaksana, selalu men-sinkron-kan dirinya kepada Kuasa yang tertinggi, yaitu Kuasa Sang Khalik. Pemimpin angin bukanlah mahkluk yang mirip dewa dan dapat berkomunikasi kepada Sang Hidup seperti berbicara muka dengan muka kepada orang tuanya. Oleh sebab itu, pemimpin angin sungguh memahami dan menyadari kelemahan dan keterbatasannya, sehingga ada saatnya ketika masukan pengikutnya menyadarkan bahwa apa yang ingin dikerjakan merupakan hal yang perlu dikaji ulang, dan pemimpin angin mau mendengarkan dan menerima masukan dari orang2 sekitarnya.
Dilain pihak, arti pemimpin angin yang tidak dapat ditentukan arahnya kesiapannya untuk memberikan kontribusi dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Pemimpin angin selalu siap untuk ditempatkan di organisasi mana saja dan juga siap berhadapan dengan tipe orang yang bermacam-macam, dan dalam keadaan seperti itu karya dan kontribusinya tetap terasa.
Ciri terakhir dari angin adalah keberadaannya membuat perputaran udara menjadi lebih merata. Akhir-akhir ini, kondisi udara Surabaya begitu panasnya. Ruangan2 yang tidak memiliki sistem perputaran udara yang baik, akan sangat panas sebab angin yang ada diruangan tersebut tidak dapat berputar dengan baik. Lucunya, ketika dipasang sebuah kipas angina diruangan tersebut, maka udara dapat menjadi sedikit lebih dingin daripada sebelumnya, padahal kipas angin tidak menghasilkan angin dingin seperti AC.
Ya, Anda betul sekali. Udara yang ada diruangan tersebut menjadi berputar lebih baik dan merata ketika kipas angin dinyalakan. Kipas angin menyedot angin yang ada dan mengembuskannya lagi, sehingga angina diruangan yang panas tersebut menjadi bergerak. Alhasil ruangan terasa sedikit lebih sejuk.
Ilustrasi itu baik untuk kepemimpinan angin. Keberadaan pemimpin angin membawa kesejukan oleh karena keramahan dan kehangatannya. Diharapkan pemimpin angin membawa suatu kedamaian bagi organisasinya, serta pemerataan pekerjaan sehingga para pengikutnya dapat berperan secara maksimal sesuai dengan tugas2nya masing2. Pemimpin Angin menggerakkan semangat kolaboratif, semangat kerjasama, yang mana setiap anggota tim-nya produktif sesuai dengan perannya masing2.
Kepemimpinan Api
Selain ciri2 angin yang dapat menginspirasi kita dalam dunia kepemimpinan, akan menjadi lebih lengkap ketika kepemimpinan angin dikombinasikan dengan kepemimpinan api. Bagaimanakah karakteristik api dan ciri-ciri kepemimpinan api?
Didalam kegelapan malam tanpa listrik dihutan, keberadaan api sungguh menarik perhatian mata kita. Salah satu alat tembak untuk membantu dalam mencari keberadaan seseorang ketika kita sedang tersesat. Sehingga ketika ditembakkan, maka keluar semacam peluru dengan api yang bisa terbang tinggi keatas. Apabila ada tim pencari, maka tim penyelamat tersebut dapat mendeteksi keberadaan kita.
Api merupakan penunjuk arah didalam kegelapan. Diharapkan pemimpin api dapat menjadi penunjuk arah ketika sebuah organisasi sedang kehilangan arah ditengah2 kompetisi yang sangat ketat ini. Pemimpin api sebagai penunjuk arah dapat berperan dalam banyak rupa, yaitu penunjuk arah dengan melakukan inovasi didalam sebuah kebuntuan ide, serta dapat berupa penunjuk arah untuk melakukan terobosan2 (breakthrough) untuk kemajuan sebuah organisasi. Banyak macam rupa dari kepemimpinan api didalam kiprahnya sebagai penunjuk arah.
Karakteristik api yang kedua adalah sebagai sumber cahaya ditengah kegelapan. Pernahkah Anda berada disebuah ruangan asing yang gelap gulita dan kita sedang berusaha mencari saklar listrik untuk menyalakan lampu? Pastinya sangat mungkin ketika kita berjalan mencari saklar, kita tersandung meja pendek, menabrak lemari, terhalang oleh kursi, dan lain-lain.
Sungguh melegakan ketika kita sedang memegang lilin ketika berada dalam ruangan gelap tersebut. Dengan cahaya yang ditimbulkan oleh api lilin tersebut, kita dimungkinkan untuk melihat keadaan sekeliling. Api adalah sumber cahaya. Pemimpin api seharusnya menjadi sumber cahaya ditengah-tengah kegelapan. Pemimpin api merupakan seorang role model dalam membuat keputusan-keputusan yang etis dan inspirasional. Istilah praktisnya, pemimpin api merupakan role model yang tidak menerima suap ditengah-tengah organisasi yang korupsi-nya telah mengakar, bahkan pemimpin api siap untuk dibebastugaskan demi memegang nilai2 yang agung, sebab dirinya percaya bahwa ada Tangan perlindungan yang tak terlihat (Invisible Hand of God) yang akan memberikan jalan ditengah2 kegelapan moral. Alhasil, orang2 gelap lainnya akan mengatakan itu sebuah kebodohan, namun orang2 gelap lain yang mengerti cahaya ilahi menerima sebuah inspirasi dan contoh nyata dihadapannya.
Didalam radius tertentu, api memberi kehangatan. Radius api unggun akan lebih lebar dibandingkan dengan radius kehangatan sebuah lilin kecil. Namun demikian, seberapa besar atau kecil sebuah api, kehangatan akan terpancar disana.
Pemimpin api itu dapat dirasakan kehangatannya, tidak sedingin es dan kaku. Kehangatan seorang pemimpin api mungkin tidak terlihat dari keramahannya, namun orang-orang disekelilingnya dapat merasakan hatinya yang tulus, peduli dan kerendah-hatiannya, serta hawa positif konstruktifnya, sehingga perasaan nyaman, diterima, dan penuh encouragement itu terpancar dari keberadaannya. Dengan kehangatannya inilah para pemimpin api memberikan dampak-nya kepada orang2 disekelilingnya, sehingga orang2 yang berada disekelilingnya termotivasi, terinspirasi dan positif.
Karakteristik api yang keempat adalah dinamis, terus bergerak. Adakah seorang fotografer yang dapat menfoto api dalam bentuk yang sama? Api terus bergerak, tidak statis. Ini merupakan inspirasi keempat bagi pemimpin api, yaitu kepemimpinannya dinamis, terus bergerak, dan tidak statis.
Salah satu tanda kehidupan adalah adanya gerak dan pertumbuhan. Pemimpin api yang dinamis merupakan salah satu tanda semangat kehidupannya yang membuatnya untuk terus bergerak. Namun, bergerak ini, bukan berarti bergerak tanpa arah, gerakan seorang pemimpin api dimotori oleh misi, visi dan values-nya. Sehingga gerakan pemimpin api ini memiliki arah yang jelas, tidak sporadis, tercerai berai dan tanpa arah.
Pemimpin api yang terus bergerak, bertumbuh dan berkembang ini menginspirasi pengikutnya untuk juga dapat terus mengikuti perkembangannya. Dengan demikian, api didalam semangat pemimpin-nya akan menular dan transfer kepada para pengikutnya untuk juga ikut terus bergerak, bertumbuh dan berkembang. Alangkah indahnya, ketika hal ini terus berlangsung dan membentuk sebuah tim yang dinamis pula, terus melakukan gebrakan-gebrakan, terobosan demi terobosan serta peningkatan kualitas yang berkesinambungan.
Sungguh indah apabila Indonesia dipenuhi oleh pemimpin2 api yang juga terus bergerak dan berkembang, sehingga para pemimpin ini berlomba2 untuk bertumbuh dan berkembang demi kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia dg inovasi2nya.
Karakteristik api yang terakhir adalah api dapat menjadi pemurni. Ibarat untuk merebus air agar bersih dari kuman adalah dengan memanaskan air tersebut sampai titik derajat tertentu. Dengan demikian, air tersebut lebih sehat untuk diminum. Begitu pula di tempat pembuangan sampah, ketika sampah telah dipilah dan dipilih, maka yang tidak dapat didaur ulang akan dihancurkan dan dibakar, dengan demikian, kuman yang ada pada sampah tersebut juga terbunuh. Api dapat berfungsi sebagai pemurni atau bisa juga dikatakan sebagai pembersih.
Disinilah tantangan seorang pemimpin api, yaitu keberadaannya memurnikan organisasi yang dipimpinnya dari kuman-kuman dan parasit yang menggerogoti jalannya visi misi organisasi yang mulia itu. Seperti yang sekarang terjadi dinegara kita yang tercinta, keberadaan dan support pemimpin bangsa ini dalam memberantas korupsi sungguh dibutuhkan dan dinyatakan, tidak sekedar diplomatis belaka.
Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi pemimpin api. Selain tekad untuk menjadi pemurni, harus dibarengi oleh komitmen dan keputusan yang agung pula. Namun demikian, manusia tetaplah manusia yang hidup didalam daging, sehingga pemimpin api juga adalah mahkluk yang tak luput dari khilaf dan kesalahan. Lubang inilah yang tidak jarang dimanfaatkan untuk menjatuhkan dirinya. Ada berapa banyak orang yang memiliki tekad untuk memurnikan sebuah keadaan, tapi akhirnya dirinya-lah yang harus masuk kedalam penjara?
Seorang pemimpin perlu untuk memiliki kedua semangat ini, yaitu semangat angin dan semangat api, yang jika dikombinasikan menjadi satu, dampaknya sungguh dahsyat serta menginspirasi. Dan sangat disadari bahwa mengkombinasikan kedua semangat ini bukanlah hal sederhana, namun perlu dilihat sebagai sebuah proses perjalanan yang terus akan membuat diri kita lebih baik tiap harinya, dimanapun kita berada.Semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini dapat memberikan sedikit kontribusi bagi pembaca, sehingga dimungkinkan munculnya pemimpin-pemimpin angin dan api di Indonesia, di segala bidang, di segala lini. Dengan demikian, Indonesia tercinta ini memiliki harapan yang baik dan lebih cerah di masa depan yang penuh dengan tantangan ini. Semangat Berjuang!!!